
aku membaca syair
tentang seorang perempuan muda yang tak mau disakiti
karena nyaris mencintai
lakilaki yang duduk di kedai kopi
perempuan muda mendengar kelakarnya
perempuan muda melihatnya pergi memuja tuhannya
aihhh...
aku hendak berkata apa, padanya?
kata2 penghibur sudah habis kulahap
(untuk diriku sendiri)
malam2 rapuh sebelum ini
apa hendak kukata...
memang seperti itulah laki2.
nanti jika saatnya tiba,
perempuan muda itu 'kan paham:
ia tak pernah bisa memiliki hati laki2 seutuhnya
tapi...
jangan takut, puan!
selama laki2 itu bukan pemuja setan,
kita masih bisa meminta pada Tuhan
agar ia tetap setia
menjaga cinta yang kalian bina
bukankah Tuhan akan malu...
jika Ia tak kabulkan pintamu?(vb@23/11/10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar