Sabtu, 20 November 2010

Kecewa, Marah, dan Cinta

dari kejauhan kudengar langkah2 mendekat. bergegas mengusir gejolak yang mengabut. menemukanku di atas tumpukan ribuan lembar caci maki.

aku tak hendak membuat orang lain membacanya. tak ingin orang lain tersakiti. maka, kkusembunyikan klembaran2 itu di sudut berkabut. namun...mengapa masih tercium aroma kecewa ini?

mungkin karena literan air mata tak mengering dari sudut2 mataku. mungkin karena wajahku bercerita lebih banyak dari itu. mungkin karena ada kalimat yang sangat liar hingga ia sempat terucap lewat perbuatanku. pada seseorang, pada sesuatu.

aku kecewa. pada ketakjujuran yang dilakukan manusia. aku muak pada kebohongan, dusta yang mengakar. aku kecewa pada kemarahan berlebihan yang menguap begitu saja di udara. hingga kumenjadi sesak karenanya. aku kecewa akan keterbatasan diri sendiri. aku kecewa karena merasa tak layak...

why me? kenapa harus aku yang berdiri di posisi ini? aku seorang anak yang diandalkan. seorang istri yang diamanati anak2. ah...seolah kuingin berlari kencang. ingin menembus awan...mencapai bintang2 dan bermalam di bulan tanpa kenal siang.

namun... segala amarah dan kecewa itu harus kuikat kuat2. laksana balon gas, tali pengikat memastikan balon2 itu tak akan terbang hingga keindahan yang kita nikmati masih dapat kita miliki. walau suatu saat ia akan kempesssss... hhm, tak ada yang abadi.

sadar sepenuhnya, usaha kubertahan adalah karena cinta. aku berusaha mencintai. setulusnya. berusaha dengan apa yang kumampu. bahkan hinggakumerendah mendekati tanah...kugapai cinta itu.

Tuhan. rapuhnya cinta selain namaNya. kalau bukan karena iman di hati, bukan karena percaya hidup yang kujalani adalah anugerahNya, mungkin kusudah berlari menembus pekatnya malam.

betulah kata2 dalam sebuah lagu God Is The Light. kuharus kembali pada jalan cahaya. belajar memaafkan dan mengunci rapat sudut ratapan. menatap kedepan dan menyerahkan kepadaNya segala urusan. beranjak dari PR2 pribadi.

dear God, menjelang pagi ini...rengkuhlah aku dalam ampunanMu. hilangkan kegelapan dari pandanganku, dan tumbuhkan benih semangat dalam diriku. yakinkan aku, cahayaMu kan membuat benih itu bertumbuh hingga akarnya mencengkaram bumi. hingga dahannya menggapai langitMu.

*terima kasih masih mengijinkanku jujur pada diri sendiri. membantuku mengalahkan rasa takut untuk menuliskannya. mendampingiku untuk self healing. nanti...pulangkan aku dalam keadaan cinta tertinggi. karena kurindu padaMu. kerinduan yang menggunung tinggi*

Just Thanks To Allah for The Moon and The Stars....

Tidak ada komentar: