Selasa, 04 Januari 2011

The Climb

oke..alhamdulillah, dapet penyemangat dari Milley. so..keep climb!

I can almost see it
That dream I’m dreamin
But there’s a voice inside my head saying
"you’ll never reach it"

Every step I’m taking
Every move I make feels
Lost with ’known direction
My faith is shakin
But I gotta keep tryin
Gotta keep my handheld high
There’s always gonna be another mountain.
I’m always gonna wanna make it move.
Always gonna be an uphill battle
Sometimes I’m gonna have to lose.

Ain’t about how fast I get there.
Ain’t about what’s waitin on the other side.
It’s the climb.
The struggles I’m facing.
The chances I’m taking.
Sometimes might knock me down but
No I’m not breaking.

I may not know it but these are the moments that
I’m gonna remember most, yeah.
I Just gotta keep going.
And I gotta be strong.
Just keep pushing on,
’cause,
There’s always gonna be another mountain.

I’m always gonna wanna make it move.
Always gonna be an uphill battle
But Sometimes I’m gonna have to lose.
Ain’t about how fast I get there.
Ain’t about what’s waitin on the other side.
It’s the climb.
Yeah-yeah

There’s always gonna be another mountain.
I’m always gonna wanna make it move.
Always gonna be an uphill battle
Sometimes you’re gonna have to lose.
Ain’t about how fast I get there.
Ain’t about what’s waitin on the other side.
It’s the climb.

Yeah-yeah-yea
Keep on moving,
Keep climbing,
Keep the faith,
Baby
It’s all about,
It’s all about the climb
Keep your faith,
Keep your faith
Whoa, O Whoa

Apa kabar?

sebuah pertanyaan biasa saja,
namun menjadi picu bagi rasa yang bergolak di hatiku.
tahukah kau, sahabat?
aku membutuhkan masa. yang hening ketika kubisa duduk di taman
menikmati segelas coklat hangat
menghirupnya perlahan dan memperhaikan dedaunan yang terbang
santai di tiup angin

seperti itu.

mungkin permintaan yang sederhana, tapi cukup mahal bagiku
seolah tak mungkin.

jadi...ketika kau bertanya apa kabar...
kuhanya bisa terdiam, tak bisa menjawab
karena sibuk menahan air mata agar tak tumpah
menjadi bah...

Kamis, 30 Desember 2010

Open Your Eyes

Look around yourselves
Can’t you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony

Let’s start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you’re feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?

Lets start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

When a baby’s born
So helpless and weak
And you’re watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..

We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we’ll see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..

Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah..

Artist: Maher Zain
Album: Thank You Allah
Copyright: Awakening Records 2009

Senin, 22 November 2010

Perempuan Muda Puteri Raja


aku membaca syair
tentang seorang perempuan muda yang tak mau disakiti
karena nyaris mencintai
lakilaki yang duduk di kedai kopi

perempuan muda mendengar kelakarnya
perempuan muda melihatnya pergi memuja tuhannya

aihhh...

aku hendak berkata apa, padanya?

kata2 penghibur sudah habis kulahap
(untuk diriku sendiri)
malam2 rapuh sebelum ini


apa hendak kukata...
memang seperti itulah laki2.

nanti jika saatnya tiba,
perempuan muda itu 'kan paham:
ia tak pernah bisa memiliki hati laki2 seutuhnya

tapi...
jangan takut, puan!
selama laki2 itu bukan pemuja setan,
kita masih bisa meminta pada Tuhan
agar ia tetap setia
menjaga cinta yang kalian bina

bukankah Tuhan akan malu...
jika Ia tak kabulkan pintamu?(vb@23/11/10)

Sabtu, 20 November 2010

Menikah Lagi

sebenarnya berita menikah lagi untuk seorang duda atau janda bukanlah hal yang luar biasa. tak ada yang harus dipertanyakan dan tak seharusnya diributkan.

tapi, berita tadi pagi cukup mengagetkanku. sahabat papa (yang anaknya pun menjadi sahabatku) ternyata telah menikah. ternyata orang tuaku tak diundang dan... begitu pula dengan anak2nya.

sebut saja andin. dia anak pertama dari 2 orang anak om R (sahabat papa). setahun yang lalu ibundanya kembali ke hadirat Allah. sudah waktunya. beliau meninggal dalam ketenangan dan mengagetkan andin jg keluarga besarnya. sang ibu memiliki sakit jantung dan mampu bertahan hidup bertahun2 dengan ketegaran luarbiasa. alat yang dipasang di jantung ibu berdetak seperti detak jam. jika kita duduk di sampingnya, detik alat picu itu begitu jelas terdengar.

andin pribadi yang sama tegarnya dengan ibu dan sama kerasnya dengan bapak. dia pandai mengubur kesedihan. tapi tidak hari itu. hari ketika dikabarkan ibunya meninggal. andin kehilangan kendali. di pemakaman, andin tak mau pulang... karena baginya, salah satu kekuatan bertahan menghadapi hidup telah terkubur bersama jasad ibu. ia tak sanggup membayangkan perilaku ibu mertuanya yang bakal semakin otoriter dan tak tahu cara menjawab tantangan yang makin hari makin keras.

aku, sahabatnya. tak kuat melihat andin seperti itu. hari itu... hari terapuhnya.

aku...tak tahu. apa yang dirasakannya hari ini. ketika kabar bapaknya menikah lagi dan sedang berada di sumatera mengenalkan istri baru pada sanak saudara. entah bentuk emosi seperti apa yang dipendamnya dalam perut bumi ketika mengetahui...bapaknya menikah lagi.

apakah salah? tidak salah sama sekali. melencengkah? sama sekali bukan soal itu! tapi...betapa sudah begitu dalam luka dalam hati andin. mungkin ia mencaci dalam hati. mungkin ia ingin menghancurkan barang, ingin berlari sejauh mungkin...(itu sih gue banget :p). hm...entahlah.

apakah sang bapak tak punya keberanian cukup untuk duduk di hadapan andin. menampung gejolak dan (mungkin) kekecewaan hingga mereka mencapai "kata sepakat"?

aku jadi teringat. seorang duda lain. juga bapak seorang kawan lama. baru saja mendapa kabar sudah menikah lagi dengan seorang gadis usia 20an dan sekarang sedang mengandung. kalian tahu? usia kandungannya melebihi usia pernikahan mereka. apalah persaan Santika, kawan lamaku. yang punya ibu tiri lebih muda dan akan punya adik tiri yang lebih kecil dari anak2nya.

Rabb...duhai Allah, sungguh aneh kehidupan ini. sungguh perih mendengar kisah mereka. saat ini kumasih belum mendapat jawaban yang tepat untuk pertanyaan "mengapa mereka melakukan itu? apakah karena cinta?"
Rabb...pagi ini aku hanya bisa berdoa untuk kesabaran sahabat2ku. semoga mereka punya hati yang cukup lapang untuk memaafkan. punya ruang cukup luas untuk menyemai bibit kasih sayang. dan...semoga itu tak terjadi padaku, pada keluargaku, pada anak keturunanku. amin.

ya Allah...janganlah kau palingkan hati kami. tetapkan hati2 kami dalam dien Engkau. wahai Rabb yang Maha Rahman, Maha Rahiiim. :'(

Kecewa, Marah, dan Cinta

dari kejauhan kudengar langkah2 mendekat. bergegas mengusir gejolak yang mengabut. menemukanku di atas tumpukan ribuan lembar caci maki.

aku tak hendak membuat orang lain membacanya. tak ingin orang lain tersakiti. maka, kkusembunyikan klembaran2 itu di sudut berkabut. namun...mengapa masih tercium aroma kecewa ini?

mungkin karena literan air mata tak mengering dari sudut2 mataku. mungkin karena wajahku bercerita lebih banyak dari itu. mungkin karena ada kalimat yang sangat liar hingga ia sempat terucap lewat perbuatanku. pada seseorang, pada sesuatu.

aku kecewa. pada ketakjujuran yang dilakukan manusia. aku muak pada kebohongan, dusta yang mengakar. aku kecewa pada kemarahan berlebihan yang menguap begitu saja di udara. hingga kumenjadi sesak karenanya. aku kecewa akan keterbatasan diri sendiri. aku kecewa karena merasa tak layak...

why me? kenapa harus aku yang berdiri di posisi ini? aku seorang anak yang diandalkan. seorang istri yang diamanati anak2. ah...seolah kuingin berlari kencang. ingin menembus awan...mencapai bintang2 dan bermalam di bulan tanpa kenal siang.

namun... segala amarah dan kecewa itu harus kuikat kuat2. laksana balon gas, tali pengikat memastikan balon2 itu tak akan terbang hingga keindahan yang kita nikmati masih dapat kita miliki. walau suatu saat ia akan kempesssss... hhm, tak ada yang abadi.

sadar sepenuhnya, usaha kubertahan adalah karena cinta. aku berusaha mencintai. setulusnya. berusaha dengan apa yang kumampu. bahkan hinggakumerendah mendekati tanah...kugapai cinta itu.

Tuhan. rapuhnya cinta selain namaNya. kalau bukan karena iman di hati, bukan karena percaya hidup yang kujalani adalah anugerahNya, mungkin kusudah berlari menembus pekatnya malam.

betulah kata2 dalam sebuah lagu God Is The Light. kuharus kembali pada jalan cahaya. belajar memaafkan dan mengunci rapat sudut ratapan. menatap kedepan dan menyerahkan kepadaNya segala urusan. beranjak dari PR2 pribadi.

dear God, menjelang pagi ini...rengkuhlah aku dalam ampunanMu. hilangkan kegelapan dari pandanganku, dan tumbuhkan benih semangat dalam diriku. yakinkan aku, cahayaMu kan membuat benih itu bertumbuh hingga akarnya mencengkaram bumi. hingga dahannya menggapai langitMu.

*terima kasih masih mengijinkanku jujur pada diri sendiri. membantuku mengalahkan rasa takut untuk menuliskannya. mendampingiku untuk self healing. nanti...pulangkan aku dalam keadaan cinta tertinggi. karena kurindu padaMu. kerinduan yang menggunung tinggi*

Just Thanks To Allah for The Moon and The Stars....

Jumat, 19 November 2010

Keasikan

Ternyata asik juga ya...utakatik blog, :D